Bayar
lunas, jemaah umrah tak kunjung diberangkatkan First Travel

Kamis, 20 April 2017
14:55
Reporter : Saugy
Riyandi
Merdeka.com - Ratusan
jemaah umrah program promo PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel)
terancam batal berangkat ke Tanah Suci. Alasannya, hingga saat ini, tidak ada
kejelasan dari pihak First Travel terkait tanggal keberangkatan.
Salah satu jemaah,
Mulyana (50) mengatakan program promo yang ia ambil berlaku untuk tahun ini.
Lantas, ia pun sudah melunasi pembayaran sejak Januari 2016 lalu sebesar Rp
14,5 juta.
"Kami sudah
membayar sejak Januari 2016 dengan cara diangsur dua kali," ujarnya kepada
merdeka.com di Jakarta, Kamis (20/4).
Mulyana menjelaskan,
paket promo yang ia ambil berlaku selama satu tahun, dengan ketentuan membayar
Januari 2016 dan akan diberangkatkan Januari 2017 atau satu tahun kemudian.
Namun, di tengah jalan
First Travel memberitahukan penundaan pemberangkatan hingga Maret 2017.
Alasannya, pemutusan kontrak dengan pihak maskapai penerbangan Tanah Air.
Kendati demikian, travel haji dan umroh milik desainer Annisa Hasibuan ini
sudah memberikan perlengkapan jemaah seperti koper dan seragam keberangkatan.
Waktu berlalu, tahun berganti. Tiba saat pemberangkatan yang dijanjikan yakni Maret 2017, jemaah kembali harus menggigit jari. Dengan entengnya, First Travel lagi-lagi menunda pemberangkatan hingga Mei 2017.
Kali ini, pihak travel
malah memberikan persyaratan. Jika jemaah ingin diberangkatkan di bulan Mei
2017 maka diharuskan membayar Rp 2,5 juta. Jika tidak, jemaah akan
diberangkatkan usai Ibadah Haji pada November dan Desember 2017 mendatang.
Mengetahui hal itu,
para jemaah pun naik pitam.
"Kami keberatan.
Karena sudah menunggu lama. Kalau nambah uang lagi lebih baik kami pakai
program reguler," protesnya.
Selain itu, pihak First
Travel memberikan opsi lain berupa pengembalian uang jemaah sebesar 100 persen.
Namun, pengembaliannya menunggu 30 hari hingga 90 hari.
"Yang jelas kami
minta kejelasan pemberangkatan," pungkasnya.
Merdeka.com mencoba
mendatangi kantor pihak travel di Gedung GKM Tower lantai 16 Jl. T. B.
Simatupang No 89G, Kebagusan, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Sayang kantor
berupa ruko 2 lantai dan bertuliskan 'agen First Travel' itu minim petugas.
Hanya ada 2 oragn petugas perempuan yang sama sekali tidak bisa memberikan
kepastian.
"Kita juga sedang
menunggu keputusan rapat dari pusat. Jadi belum tahu akan diberangkatkan
kapan," singkat petugas yang enggan disebutkan namanya itu.
Pendapat saya : Menurut
saya pihak Travel harus bertanggung jawab atau dilaporkan kepada pihak polisi,
karena menurut saya ini sudah masuk kedalam penipuan (Perjalanan tidak sesuai
jadwal dan harus menambah uang 2,5jt bahkan 3jt agar bisa dipercepat waktu
keberangkatan). Polisi harus menyelidiki juga mengapa proses pembalikan uangnya
cukup lama hingga 30 hari, ditakutkan uang jama’ah mampir ke tangan orang yang
tidak bertanggung jawab, bahkan bisa jadi dibawa kabur, tetapi pihak travel
tidak mau menjelaskannya karena takut dilaporkan kepihak polisi. Sekarang
dikarenakan berita sudah mencuat ke permukaan media, maka seharusnya polisi
lebih mudah menyelidiki alasan dibalik keterlambatan jadwal umrah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar